Saturday, June 16, 2012

Kisah Tamim Ad-Dari



Telah disampaikan kepada kami lbn Buraidah dan Amir bin Syurahbil Asy-Sya’bi, dari Kabilah Hamdan bahawa dia pernah bertanya kepada Fathimah binti Qais, saudara perempuan Adh-Dhahhak bin Qais dan termasuk kelompok perempuan pada hijrah pertama.

Amir berkata,”Sampaikanlah kepadaku suatu hadis yang engkau dengar dari Rasulullah SAW yang tidak engkau sandarkan kepada siapapun selain beliau.” Fathimah berkata, ”Jika engkau mahu nescaya aku lakukan ".... Amir berkata, ”Tentu, sampaikanlah kepadaku.” 

Fathimah berkata,:

" Ketika masa iddahku berakhir, aku mendengar seruan seorang sahabat Rasulullah SAW....’Marilah solat berjemaah ” Maka aku pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah SAW.... pada barisan wanita yang berada tepat di belakang kaum itu... Setelah selesai solat, Rasulullah SAW, berdiri di mimbar... Sambil tersenyum beliau bersabda..." Hendaklah setiap orang tinggal di tempat salatnya...." Selanjutnya beliau bersabda ," Apakah kamu semua mengetahui sebab aku mengumpulkan kamu ? " Mereka menjawab, " Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui ".

Baginda lalu bersabda,..." Sesungguhnya aku, demi Allah tidak mengumpulkan kamu semua bukan kerana ada pengharapan ataupun ketakutan.... Melainkan aku mengumpulkan kamu adalah kerana Tamim Ad-Dari, yang dahulunya seorang Nasrani,... datang untuk berbai’at masuk Islam... Dia menceritakan kepadaku seperti apa yang telah aku sampaikan kepada kamu tentang Dajjal ".

" Dia menceritakan kepadaku bahawa dia mengemudi sebuah perahu bersama 30 orang dari Lakhm dan Judzam... Mereka dipermainkan ombak selama sebulan di laut.... Lalu mereka berlabuh menuju suatu pulau di laut itu sampai terbenam matahari.... Mereka duduk-­duduk di pantai dekat perahu... kemudian mereka naik ke pulau itu.... Maka mereka didatangi seekor binatang yang banyak bulunya yang mereka tidak dapat membezakan mana bahagian depan dan mana bahagian belakangnya ".

Mereka berkata, “Celaka kau, apakah kamu ini ? "

Binatang itu menjawab. "Aku adalah mata-mata..."

Mereka bertanya, " Mata-mata apa ? ”

Dia menjawab,.." Wahai kaum, pergilah kepada orang yang berada di dalam gua itu, kenana dia merindukan berita dari kamu ".

Tamim Ad-Dari berkata,  " Ketika binatang itu menyebutkan kepada kami seseorang, kami meninggalkannya (binatang itu) kerana mungkin dia adalah syaitan perempuan ".

" Selanjutnya dia (binatang itu) beredar, lalu kami berangkat segera hingga mema­suki gua tersebut..... Tiba-tiba di dalamnya kmi lihat ada seorang manusia yang paling besar badannya dan diikat dengan rantai yang kukuh... Kedua tangan dan lehernya disatukan dan diikat dengan besi dan juga kedua mata kakinya ".. Kami katakan,..." Celaka kamu, makhluk apakah kamu ini ? " Dia (Dajjal) menjawab,..”kamu telah mengetahui perihalku, kini beritahukan kepadaku, siapakah kamu ini ?

Mereka menjawab, ”Kami adalah manusia dari tanah Arab... Kami menaiki perahu lalu dihentam gelombang laut besar dan ombak mempermainkan kami selama sebulan.... Kemudian kami berlabuh di pulau ini.... sebentar tadi Kami didatangi seekor binatang yang berbulu lebat sehingga tidak diketahui mana bahagian muka dan mana bahagian belakangnya. Kami bertanya, ”Celaka kamu, binatang apa kamu ini ?” ”Saya adalah mata-mata.” “Mata-mata apa ?” "Pergilah kepada orang yang berada di gua ini kerana dia sangat merindukan berita dari kamu.”

Maka kami pun segera mendapatkan kamu. Kami takut pada binatang itu dan kami tidak tenang.... jangan-jangan ia adalah syaitan betina. Orang itu berkata, ” Beritahukan kepadaku tentang kurma Baisan !”

(Baisan ialah negeri yang terkenal sejak dahulu kala. Negeri ini berada dekat Syam lama dan merupakan salah satu kota di Palestin.)

Tentang apanya yang engkau hendak tanyakan ?”

“Aku bertanya kepada kamu apakah kurmanya masih berbuah ?”

“Sesungguhnya pohon kurma itu hampir tidak akan berbuah.’

Lalu dia bertanya lagi.
“Beritahukan kepadaku tentang Tasik Thabariyyah !”

(Tasik Thabariyyah adalah tasik besar. Panjangnya adalah sepuluh batu den lebarnya enam batu. Tasek itu dalam dan dapat dilayari kapal. Tetapi airnya semakin berkurangan. lkannya ditangkap daan airnya manis tawar. Jarak antara Tasik Thabariyyah dengan Baitul-Muqaddis lebih kurang 100 batu.)

“Tentang apanya yang engkau hendak tanyakan ?’

“Apakah tasik itu masih berair ?

‘Ya Tasik ilu masih banyak airnya.””Sesungguhnya air tasik itu hampir habis,”

Dia bertanya lagi,
“Beritahukan kepadaku tentang mata air Zughar!”

(Mata air Zughar adalah nama seorang perempuan yang dinisbatkan pada mata air ini).

“Mengenai apanya yang hendak engkau tanyakan ?” 

“Apakah mata air itu masih memancarkan air? Dan apakah penduduknya masih bercucuk tanam dan mata air itu ?”

“Ya mata air itu masih memancarkan banyak air dan penduduknya bercucuk tanam dari air tersebut.” 

“Terangkan kepadaku tentang Nabi yang diutus kepada orang-orang buta huruf, apa yang dilakukannya ?” 

“Dia telah keluar dari Mekah menuju Yatsrib,”

“Apakah orang-orang Arab memeranginya ?”

"Ya”

“Bagaimana caranya dia memperlakukan mereka ? “adakah dia telah menundukkan orang-orang Arab terdekatnya, sehingga mereka mengikutinya.....Apakah demikian ? "
 
“Ya”
 
"Lebih baik bagi mereka untuk mengikutnya.... Aku akan memberitahukan kepada kamu mengenai diriku.... Aku ini adalah Dajjal Al-Masih.... Aku hampir akan diizinkan keluar, maka aku akan keluar dari sini.... Lalu aku akan berjalan di muka bumi. Aku tidak melalui sesuatu kampung melainkan aku tinggal selama 40 malam kecuali kota Mekah dan Thaibah (Madinah).... Kedua kota itu diharamkan atasku.... Setiap kali aku cuba memasuki salah satu kota itu, aku dihadang oleh malaikat yang memegang pedang untuk memenggal kepala ku. Di setiap celah kedua kota itu dijaga oleh para malaikat.”

Fathimah berkata, “Sambil memukulkan tongkatnya pada mimbar, Rasulullah SAW bersabda.”lni adalah Thaibah, (yakni kota Madinah). lngatlah, apakah hal itu telah aku sampaikan kepada kamu?”

orang ramai menjawab : "Benar.”

Nabi Muhammad SAW bersabda,...”Sungguh cerita Tamim itu sesuai dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu, juga mengenai kota Mekah dan Madinah.... Ketahuilah sesungguhnya Dajjal itu berada di Laut Syam atau di Laut Yaman, bukan dari arah timur, bukan dari arah timur, bukan dari arah timur.”.... Baginda mengisyaratkan dengan tangannya ke arah timur.” 

Selanjutnya Fathimah berkata, ”Maka aku menghafalkan hadis ini dari Rasulullah.”

Kemudian Tamim Ad-Dari pergi bersama kawan-kawannya dan tidak kembali lagi ke pulau itu. Kalaupun mereka berfikir untuk kembali ke pulau itu, mereka tidak akan dapat sampai ke pulau itu.... Sebab setelah peristiwa itu pulau tersebut menjadi jauh untuk sampai ke situ.... Ombak-ombaknya digerakkan dengan kekuasaan Allah SWT. Seakan-­akan ombak itu sendiri adalah perahu yang bergerak di lautan. Allah menetapkan bahawa tidak ada seorang pun yang datang ke pulau itu selagi Dajjal ada di dalamnya...


No comments: