Friday, June 15, 2012

Kisah Nabi Musa dengan Fakir Miskin



Pada zaman Nabi Musa A.S, ada seorang kaya yang sentiasa menolong orang termasuk Nabi Musa sendiri.... Lalu Nabi Musa bertanya kepadanya tentang apa yang boleh dilakukan untuknya sebagai menghargai pertolongannya... Orang kaya itu mengatakan bahawa dia sudah memiliki apa yang diingininya, cuma yang belum dia miliki ialah seorang anak lelaki bagi mewarisi harta kekayaannya.

Lalu Nabi Musa bermunajat (berdoa kepada Allah) di Bukit Tursina, bagi memohon hajat orang kaya tersebut. Lalu Allah s.w.t. memberi jawapan kepada Musa..., “sesungguhnya, Ia belum tertulis di Loh Mahfuz”. Setelah mendengar jawapan itu, Nabi Musa kembali menemui orang kaya tersebut, dan mengkhabarkan berita itu kepadanya...dan dia redha serta akur dengannya.

Tidak lama kemudian, datang seorang fakir miskin meminta sedekah dari orang kaya itu... Setelah diberi bantuan, fakir itu bertanya tentang apa yang boleh dilakukan untuknya sebagai menghargai sedekah dan pertolongannya ...lantas Orang kaya itu menyatakan hajatnya yang sama, iaitu inginkan seorang anak lelaki bagi mewarisi harta kekayaannya....Lalu fakir itu berdoa dan memohon supaya Allah memperkenankan permintaan orang kaya itu...

9 bulan selepas itu makbullah permintaan fakir miskin  tadi,... orang kaya itu mendapat seorang anak lelaki.

Nabi Musa merasa hairan, lalu bertanya kepada Allah bagaimana perkara itu boleh berlaku sedangkan ianya belum tertulis di Loh Mahfuz ?... Sebelum menjawab soalan itu, Allah menyuruh Nabi Musa pergi mencari orang yang sanggup memotong daging peha-nya sendiri dan memberikannya kepada Allah.

Lalu Nabi Musa pergi berjalan mencari orang yang sanggup memotong dagingnya sendiri untuk Allah.... Semuanya tidak sanggup dengan memberi alasan masing-masing.... Akhirnya bertemulah Nabi Musa dengan fakir tadi disatu kawasan dihujung kampung.... 

“Duduklah wahai Nabi Allah” kata fakir itu,.... Setelah dinyatakan hajatnya kepada fakir itu, Maka bertanya fakir itu kepada Nabi Musa " Apakah benar Allah menyuruh kamu mencari daging manusia untuknya..?"...Nabi Musa berkata... "Benar"...
“Kalau tuhan yang minta, takkan kita tak boleh beri, ambillah dagingku” Diambilnya pisau lalu dipotong daging dari peha kanan dan peha kirinya... Nabi Musa melihat dengan penuh kebingunggan...timbul pula sifat kasihan melihatkan fakir itu menderita kesakitan..
" Ambil-lah daging ini Hai Musa...dan bersegeralah menghadap tuhan mu untuk mendapatkan jawapan yang engkau inginkan itu.." kata fakir miskin itu dalam keadaan berlumuran darah dan menanggung kesakitan yang amat-amat sangat..

Setelah mendapat daging itu Nabi Musa kembali ke Bukit Tursina menghadap Allah s.w.t dan menceritakan pengalaman pelik dengan fakir miskin yang dialaminya sebentar tadi... 

Maka Allah jawab pertanyaan Nabi Musa " Hai Musa, kalau fakir itu sanggup memberi haknya kerana aku, bagaimana aku hendak menolak permintaannya ? "

Doa fakir itu telah dimakbulkan dan Allah telah mengubah apa yang tertulis di Loh Mahfuz, seperti mana firmannya:

" Allah menghapuskan apa jua yang dikehendakiNya dan Ia juga menetapkan apa jua yang dikehendakinya. Dan (ingatlah) pada sisiNya ada 'Ibu' segala suratan". (Ar-Ra'd : 39)

Fakir itu telah menjadikan dirinya “hak Allah“....Dalam satu hadith, Rasulullah SAW bersabda “Siapa jadi hak Allah, Allah jadi haknya”..


No comments: