Friday, May 11, 2012

Kisah Ashabul Ukhdud (Penduduk Parit Api)






Celakalah kaum yang menggali parit, (Parit) api yang penuh dengan bahan bakaran, (Mereka dilaknat) ketika mereka duduk di kelilingnya, Sambil mereka melihat apa yang mereka lakukan kepada orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak marah dan menyeksakan orang-orang yang beriman itu melainkan kerana orang-orang itu beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Terpuji! Tuhan yang menguasai segala alam langit dan bumi. Dan (ingatlah), Allah sentiasa menyaksikan tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang menimpakan bencana untuk memesongkan orang-orang lelaki yang beriman dan orang-orang perempuan yang beriman, kemudian mereka tidak bertaubat, maka mereka akan beroleh azab neraka Jahannam (kerana perbuatan buruk itu), dan mereka akan beroleh lagi azab api yang kuat membakar (kerana mereka tidak bertaubat). Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka akan beroleh Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; yang demikian itu ialah kemenangan yang besar. 

(Al-Buruuj 85 : 4 - 11

Mengenai keterangan ayat diatas, Nabi Muhammad s.a.w juga ada menjelaskan dalam hadith baginda seperti berikut :
Shuhaib bin Simaan Arrmmi ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda:

Di masa dahulu ada seorang raja (Yahudi) yang mempunyai seorang Ahli sihir, ketika Ahli sihir itu telah tua ia berkata kepada raja: "Kini aku telah tua dan mungkin telah dekat ajalku, karena itu hendaklah kamu kirim kepadaku seorang pemuda yang dapat aku ajarkan kepadanya segala ilmu sihir yang ada padaku"

Maka raja berusaha mendapatkan seorang pemuda untuk mewarisi ilmu sihir itu,dan berjaya menemukannya....Maka berulang alik lah pemuda itu dari rumahnya ke rumah Ahli sihir itu untuk menuntut ilmu...sedang di tengah jalan antara tempat ahli sihir dengan rumah pemuda itu, ada tempat seorang pendeta (ahli ibadah) yang mengajarkan agama, maka pada suatu hari pemuda itu singgah di tempat pendeta itu, untuk mendengarkan pengajiannya,.... ia tertarik dengan ajaran pendeta itu sehingga  ia selalu terlambat datang kepada ahli sihir,... oleh kerana selalu lambat, dia selalu dipukul oleh Ahli sihir tua itu... begitu juga keadaannya bila dia pulang kerumah... kerana selalu lambat balik ke rumah, dia juga selalu dipukul oleh orang tuanya..., maka ia mengadu tentang kejadian itu kepada pendeta.

Maka diajar oleh pendeta itu satu cara.... jika terlambat datang kepada ahli sihir katakan "aku ditahan oleh ibuku" , dan bila terlambat kembali ke rumah katakan  "Aku ditahan oleh ahli sihir" .

Pada suatu hari ketika ia berjalan hendak pergi belajar,..tiba-tiba di tengah jalan ada seekor binatang buas yang menghalang laluan sehingga orang ramai tidak berani jalan di laluan itu, maka pemuda itu berkata: "Sekarang aku akan mengetahui yang mana lebih baik di sisi Allah,  apakah ajaran pendeta atau ajaran ahli sihir", lalu ia mengambil sebutir batu dan berdoa "Ya Allah... jika ajaran pendita itu lebih baik di sisimu maka bunuhlah binatang itu supaya orang-orang dapat lalu lalang di tempat ini"....Lalu dilemparkanlah batu itu, dan langsung terbunuh binatang buas itu.

Maka ia langsung memberitakan kejadian itu kepada Pendita, maka berkatalah Pendeta itu kepadanya : "kamu kini telah beroleh ilmu daripada Allah, dan kamu akan sentiasa diuji, maka jika diuji.... jangan sampai menyebut namaku". Kemudian dengan takdir Allah, pemuda itu dapat menyembuhkan orang yang buta, penyakit sopak dan bermacam2 penyakit yang berat-berat disisi orang awam.

Nak di jadikan cerita,..ada seorang pembesar diraja yang telah buta matanya karena penyakit, ketika ia mendengar berita bahwa ada seorang pemuda yang dapat menyembuhkan pelbagai macam penyakit maka ia segera pergi kepada pemuda itu sambil membawa hadiah yang banyak, sambil berkata: "sembuhkan mata aku, dan aku akan memberikan kepadamu apa saja yang engkau minta"... Jawab pemuda itu: "Aku tidak dapat menyembuhkan seseorang pun sedang yang menyembuhkan hanya Allah, jika engkau mahu beriman (percaya) kepada Allah, maka aku akan berdoa semoga Allah menyembuhkan mata kamu".... pembesar itu bersetuju untuk beriman kepada Allah jika matanya kembali melihat.... pemuda itu pun berdoa dan seketika itu juga mata pembesar itu sembuh dengan izin Allah s.w.t.

Kemudian ia kembali ke majlis raja sebagaimana biasanya, dan ditanya oleh raja "Hai Fulan siapakah yang menyembuhkan matamu ?"
Jawabnya " Tuhanku dan Tuhanmu iaitu Allah".
Ditanya oleh Raja "Apakah engkau mempunyai Tuhan selain Aku?"
Jawabnya "Ya, Tuhan ku dan Tuhanmu ialah Allah".
Mendengarkan jawapan pembesar itu... Raja telah menyiksa seberat-berat siksa sehingga terpaksa pembesar itu memberitahu Raja tentang pemuda yang mendoakannya untuk sembuh itu...

Maka segera dipanggil pemuda itu datang mengadap, lalu Raja berkata "Hai anak sungguh hebat sihirmu sehingga dapat menyebuhkan orang buta dan sopak dan berbagai macam penyakit"
Jawab pemuda itu "Sesungguhnya aku tidak dapat menyembuhkan siapa pun, hanya semata-mata dengan izin Allah ". Raja itu pun bertanya : "Apakah engkau ada tuhan lain selain aku?" Jawab pemuda itu "Ya, Tuhanku dan Tuhanmu hanya Allah". Maka pemuda itu pun ditangkap dan disiksa seberat-beratnya sehingga terpaksa dia menunjukkan tempat Pendeta yang mengajarnya...(pecah lobang)

Maka dipanggil Pendeta itu dan dipaksa untuk meninggalkan agamanya, tetapi Pendeta tetap bertahan dan tidak mahu beralih agama,.. maka diletakkan gergaji di atas kepalanya dan digergaji dari atas kepalanya hingga terbelah dua....

Raja mendesak lagi supaya pemuda itu meninggalkan agama yang dianutnya (agama Islam), tetapi pemuda ini tetap menolak perintah raja, Maka raja memerintahkan supaya pemuda itu dibawai ke puncak gunung dan di sana supaya ditawarkan kepadanya untuk meninggalkan agamanya dan mengakui Raja sebagai tuhan,.. jika  ia tetap menolak maka diperintahkan supaya dilempar dari atas gunung itu, maka ketika telah sampai di atas gunung dan ditawarkan untuk berubah agama,... pemuda itu tetap dengan pendiriannya. Kemudian pemuda itu berdoa "Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan mereka ini dengan kehendak-Mu". Maka tiba-tiba gunung itu bergoncang sehingga tentera2 Raja terjatuh dari atas bukit dan mati kesemuanya, ..maka segeralah pemuda itu kembali menemui Raja, dan ketika ditanya: "Manakah orang-orang yang membawamu?". Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan urusan mereka".

Lalu pemuda itu diperintah untuk dibawa ke laut menaiki perahu,... bila telah sampai di tengah laut ditanyakan padanya, jika ia mau mengubah agamanya, jika tidak, akan dilemparkan dia ke dalam laut... dan ketika telah sampai di tengah laut pemuda itu berdoa: ,"Ya Allah selesaikanlah urusanku dengan mereka ini dengan kehendak-Mu". maka tenggelamlah orang yang membawanya semua dan segeralah pemuda itu kembali menghadap raja. Dan ketika ditanya oleh raja "Bagaimana keadaan orang-orang yang membawamu?" Jawabnya: "Allah yang menyelesaikan mereka".

Kemudian pemuda itu berkata kepada raja "Engkau takkan dapat membunuhku kecuali jika engkau menurut perintahku.. maka dengan jalan itu sahaja engkau akan dapat membunuhku" Raja bertanya: "Apakah perintahmu?" Jawab pemuda itu "Kau kumpulkan semua penduduk di suatu tanah lapang, lalu engkau gantung aku di atas tiang, lalu ambil anak panah milikku ini dan kau letakkan di busur panah dan membaca,  Bismillahi Rabbil ghulaarm (Dengan nama Allah Tuhan pemuda ini), kemudian  lepaskan anak panah itu, maka dengan itu Kau akan dapat membunuhku"... Maka semua usul pemuda itu dilaksanakan oleh Raja, dan ketika anak panah telah mengenai antara mata dan telinga pemuda itu,... ia mengucap dan langsung mati,... maka semua orang yang hadir dilapangan itu berkata: "Kami beriman kepada Allah, Tuhannya pemuda itu".

Sesudah itu, Raja diberitahu bahwa semua rakyat telah beriman kepada Tuhan pemuda itu (Allah),....  Maka raja memerintah supaya di setiap jalan digali parit dan dinyalakan api, dan tiap2 orang yang berjalan di sana, ditangkap dan ditanya tentang agamanya, jika ia setia pada Raja, biarkan, tetapi jika ia tetap percaya kepada Allah masukkanlah mereka ke dalam parit api itu.

Maka ramailah yang terbunuh akibat dihumban kedalam parit api itu,... sehingga tiba giliran seorang wanita yang mendukung bayinya yang masih menyusu, ketika bayinya diangkat oleh pengikut-pengikut raja untuk dimasukkan kedalam parit berapi itu, wanita itu hampir2 menurut kehendak mereka untuk keluar dari agama karena sangat belas kasihan pada anaknya yang masih kecil itu,.. tiba-tiba bayi itu berbicara sehingga mengejutkan semua tentera dan orang ramai: "Sabarlah wahai ibuku karena kau sedang mempertahankan yang hak.  -  (H.R. Ahmad, Muslim dan Annasa'i)

Berkata Ibnu Abbas kisah ini berlaku 70 tahun sebelum kelahiran Nabi S.A.W, dikota Najran.. dan disebutkan bahwa nama pemuda itu adalah Abdullah bin At-Tamir.

 

1 comment:

Unknown said...

thank nice infonya sangat menarik, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2TgOdyl