Monday, June 18, 2012

Keutamaan Memberi dari yang Menerima



... Syaqiiq Al-Balkhi adalah teman Ibrahim bin Adham yang dikenali sebagai seorang ahli ibadah, yang zuhud dan tinggi tawakalnya kepada Allah... Hingga sampai pada peringkat dia putuskan untuk tidak lagi bekerja.

Hairan dengan keadaan temannya,... Ibrahim bin Adham bertanya, "Apa sebenarnya yang menyebabkan kamu boleh jadi seperti ini ?"

Syaqiiq menjawab, "Ketika aku sedang dalam perjalanan di padang yang tandus, aku melihat seekor burung yang patah kedua sayapnya...Lalu aku berkata dalam hati,... dari mana burung itu akan mendapatkan rezekinya... Maka aku duduk memperhatikannya dari jarak yang dekat ".

" Tiba
-tiba datanglah seekor burung yang membawa makanan di paruhnya. Burung itu mendekatkan makanan ke paruh burung yang patah kedua sayapnya untuk menyuapinya...."

" Maka saya berkata dalam hati, "Subhanallah !! demi zat yang mengilhamkan burung yang sihat untuk menyantuni burung yang patah kedua sayapnya di tempat yang sepi ini.... pastilah Dia berkuasa untuk memberikan aku rezeki di mana-mana sahaja aku berada....Maka sejak itu, aku putuskan untuk berhenti bekerja dan aku menyibukkan diriku dengan ibadah kepada Allah ".

Ibrahim tersenyum bila mendengar kata-kata dari Syaqiiq,.. dengan senyum yang masih terukir dibibir,...dia meletakkan tangannya kebahu Syaqiiq sambil berkata, "Wahai Syaqiiq, mengapa kamu serupakan diri kamu dengan burung yang cacat itu ?.... Mengapa kamu tidak berusaha menjadi burung sihat yang memberi makan burung yang sakit itu ?.. Bukankah itu lebih utama ? "

" Bukankah Nabi
pernah bersabda, Tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah ?...bukankah selayaknya bagi seorang mukmin memilih darjat yang paling tinggi dalam segala urusannya, sehingga dia boleh mencapai darjat orang yang berbakti ? "..

Syaqiiq tersentak dengan kenyataan Ibrahim dan ia menyedari akan  kekeliruannya dalam mengambil pelajaran.... Serta merta diraihnya tangan Ibrahim dan dia cium tangan itu sambil berkata, "Sungguh !!... Anda adalah guru ku, wahai Ibrahim... "

No comments: