Monday, May 14, 2012

Kisah Uwais Al-Qarni

Uwais al-Qarni memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW... Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur... Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang ke negeri Yaman, ia segera memeluknya,...ini kerana selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran... Banyak jiran tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya mereka ke Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.

Uwais al-Qarni telah lama menjadi yatim, tidak punya sanak-saudara kecuali hanya ibunya yang telah tua, (ada setengah riwayat mengatakan juga ibunya buta dan lumpuh).... Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekadar menampung kehidupan kesehariannya bersama Si ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.... Kesibukannya sebagai penggembala dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya....

Uwais selalu merenungkan diri dan bertanya dalam hati, bilakah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau secara dekat ? ....Tapi ia mempunyai ibu yang sangat memerlukan perawatannya dan tak sanggup ditinggalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa Rasulullah.... Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah.... Si ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya.. Si ibu sedia maklum akan perasaan anaknya Uwais, dan ia berkata : “Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”. Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada jiran tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi..

Maka berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman.... merentas gurun yang panas di siang hari, serta begitu dingin di malam harinya..., semuanya dilalui demi untuk bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya...

Setibanya Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW,... diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam.... Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais... Segera Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya.... Namun ternyata Rasulullah tidak berada di rumah ketika itu kerana berada di medan perang. Betapa kecewa hati Uwais..., dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kepulangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, bilakah beliau akan pulang ?... Sedangkan masih terngiang-ngiang di telinganya pesan ibu yang sudah tua dan sakit itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”. Karena ketaatan kepada ibunya, ia berasa pesanan ibunya itu telah mengalahkan suara hati dan kemahuannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW.... Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pergi kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya.... Dia hanya meninggalkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan terharu.

Sepulangnya Rasulullah dari perang, Baginda langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya... Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit).... Mendengar perkataan baginda Rasulullah SAW,... Sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya jadi terpegun... Menurut Sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada pemuda yang datang mencari Nabi SAW,.. dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit, sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama... Rasulullah SAW kemudian bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu baginda memandang kepada Sayyidina Ali dan Sayyidina Umar... dan bersabda : “Suatu ketika, apabila kamu berpeluang bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, ...dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.

Jika Uwais berdoa dan bersumpah... demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil untuk masuk ke surga,.. dia (Uwais) akan dipanggil agar berhenti dahulu, dan disuruh memberi syafa’at,... ternyata Allah memberi izin untuk dia memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan kerananya.

Dia adalah “Uwais al-Qarni”... namanya tidak terkenal dibumi tetapi amat masyur dilangit.

No comments: