Friday, May 10, 2013

Kisah Nabi Musa A.S melihat Allah

Ketika Nabi Musa memenuhi panggilan Allah SWT.... Beliau naik ke gunung Sinai (Tursina)...., dan menyempurnakan 40 malam yang diisi dengan puasa dan beribadah sendirian diatas gunung itu, Kemudian Allah SWT pun berfirman dan menurunkan Taurat kepada beliau.
Kemudian Nabi Musa  memohon untuk melihat wajah Allah SWT yang telah berkata-kata kepadanya,

"Ya Rabb perlihatkanlah (dirimu) keapada ku, agar aku dapat memandang Engkau"

Kemudian Allah berfirman " Engkau sekali-kali tidak akan mampu melihatku, tetapi arahkanlah pandangan engkau ke gunung itu. Maka jika ia tetap pada tempatnya , niscaya engkau dapat melihat ku.

"Wahai putra Imran, sesungguhnya tidak akan ada yang sanggup untuk melihat aku, kemudian ia mampu untuk tetap hidup. "


Nabi Musa berkata : " Ya Rabb, tidak ada sesuatu pun yang menyekutui MU, sesungguhnya melihat MU dan kemudian mati itu lebih aku sukai daripada aku terus hidup tanpa melihat MU.... Ya Rabb, sempurnakanlah nikmat, anugerah dan hikmat MU kepada ku dengan mengabulkan permohonanku ini, setelah itu aku rela mati "


Ibnu Abbas R.A, sahabat Rasulullah SAW meriwayatkan bahwa ketika Allah SWT ingin mengabulkan Doa permintaan Nabi Musa, maka Allah berfirman " Pergilah engkau, dan lihatlah batu di atas puncak gunung itu, duduklah engkau diatas batu itu, kemudian Aku akan menurunkan bala tentera KU kepada mu. "


Dan ketika telah sampai di puncak batu tersebut, maka Allah pun menurunkan bala tenteranya, berupa para malaikat  langit pertama, untuk menampakkan diri kepada Nabi Musa A.S. Diperintahkan para malaikat penghuni langit untuk menampakkan diri di hadapan Nabi Musa A.S.... sambil mengeraskan suara tasbih,... tahlil mereka bagaikan suara petir yang menyambar-nyambar.


Kemudian para malaikat penghuni langit kedua diperintahkan menampakkan diri mereka, dengan warna dan bentuk yang berbagai, mereka bersayap dan memiliki raut wajah, diantaranya ada yang berbentuk seperti singa.... berlalu di hadapan Nabi Musa sambil mengeraskan suara-suara tasbihnya.


Mendengar teriakan-teriakan tersebut, Nabi Musa merasa takut yang amat sangat dan kemudian berkata : Ya Rabb, sungguh aku menyesal atas permohonanku. Apakah engkau berkehendak untuk menyelamatkanku dari tempat ini ?


Pimpinan dari kelompok malaikat tersebut berkata " Hai Musa, bersabarlah atas apa yang engkau minta, apa yang engkau lihat ini baru sebagian kecil sahaja..."


Allah SWT memerintahkan para penghuni langit ketiga turun. Lalu keluarlah malaikat-malaikat yang tidak terhitung jumlahnya dengan berbagai bentuk dan warna.... Ada yang seperti api yang menjilat-jilat, mereka memekikkan tasbih, dan bertahlil dengan suara dasyat yang menggelegar.


Nabi Musa semakin berputus asa. dan kelompok malaikat itu berkata " wahai Musa, bersabarlah hingga engkau tidak akan sanggup lagi untuk melihatnya..."


Kemudian penghuni langit keempat turun.

Ada yang berbentuk seperti kobaran api yang menjilat-jilat, ada pula yang seperti salji.... Dengan suara menengking mereka memekikkan tasbih dan tahlil.

Demikianlah , Penghuni dari setiap langit turun satu demi satu. Semua malaikat tersebut bergerak maju sambil cahayanya menyambar semua mata yang ada. Mereka datang membawa tombak yang sangat panjang dan lebar.... Tombak-tombak itu bagaikan api yang bersinar terang benderang melebihi sinar matahari.


Nabi Musa A.S menangis dan meratap. " Ya Rabb, ingatlah aku, jangan Engkau lupakan diriku. Aku adalah hamba Mu. Aku tidak mempunyai keyakinan bahwa aku akan terselamat dari tempat ini. Jika aku keluar maka aku akan terbakar,... jika aku masih disini aku akan mati..."


Kemudian turunlah malaikat Jibril A.S, Mikail A.S dan Israfil A.S, beserta seluruh malaikat penghuni langit ketujuh, termasuk Malaikat pemikul Al-Arsy dan Al-Kursi.... Mereka secara bersama-sama menghadap kepada Nabi Musa A.S sambil berkata " Wahai orang yang terus menerus salah. Apa yang menyebabkan kamu naik ke atas bukit ini...? Mengapa engkau memberanikan diri meminta Rabbmu untuk dapat melihat Nya ? Nabi Musa A.S gemetar hingga kedua lututnya seakan-akan tercabut dari sendi..."


Ketika Allah SWT melihat keadaan itu, maka ditampakkanlah tiang-tiang penyangga Al-Arsy, lalu Nabi Musa bersandar pada salah satu tiang tersebut hingga hatinya tenang.


Malaikat Israfil mendekatinya dan berkata " Hai Musa, demi Allah, kami ini sekali pun pemimpin para malaikat,.... sejak kami diciptakan, kami tidak berani mengangkat pandangan mata kami ke arah Al-Arsy, kerana kami sangat khuatir dan sangat takut kepada Rabb... Mengapa engkau berani melakukan ini wahai hamba yang lemah ?


Setelah hatinya tenang, Nabi Musa menjawab " Wahai Israfil, aku hanya ingin mengetahui akan Keagungan Wajah Rabb ku yang selama ini aku belum pernah melihatnya..."


Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada langit, " AKU akan menampakkan Diri-Ku bertajali pada gunung itu...."


Maka begetarlah seluruh langit dan bumi, gunung, matahari, bulan, cakerawala, surga, neraka, para malaikat dan lautan. Semua bersujud, sementara Nabi Musa A.S masih memandang ke arah gunung itu.


Ketika Rabbnya menampakkan diri diatas gunung,.... maka hancur leburlah gunung itu dan Nabi Musa pun jatuh pengsan....Nabi Musa seakan-akan mati karena pancaran Cahaya Allah SWT,.. dan ia terjatuh dari batu dan batu itu sendiri terbalik menjadi semacam kubah yang melindungi Nabi Musa A.S agar tidak terbakar Cahaya.


Kemudian Allah mengutus malaikat Jibril A.S untuk membalikkan batu itu dari tubuh nya. Wajah Nabi Musa A.S memancarkan cahaya kemuliaan, rambutnya memutih karena cahaya.


Maka setelah Musa sedar kembali, dia berkata " Maha Suci Engkau ,sungguh aku bertaubat kepada MU dan aku adalah orang yang pertama sekali beriman...."
 

Kemudian Allah berfirman "Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilihmu melebihi umat manusia yang ada pada zamanmu, dengan membawa perutusan Ku yakni Kitab Taurat, dan dengan KalamKu, terimalah apa yang Aku kurniakan kepadamu, dan jadikanlah dirimu dari orang-orang yang bersyukur "...
 

Jenazah yang di-iringi Selawat oleh 70,000 Malaikat

Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik R.A.
Pada satu pagi, Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik R.A melihat suatu keanehan pada cuaca pagi itu. Mereka melihat matahari begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasa.

 

Tidak lama kemudian, Rasulullah SAW didatangi oleh malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya kepada malaikat Jibril,
"Wahai Jibril, kenapa matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup ?
"Ya Rasulullah, matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya,"
jawab Jibril.

 

Rasulullah SAW bertanya,
"Wahai Jibril, berapa jumlah malaikat yang menghalangi matahari saat ini ?"
"Ya Rasulullah, jumlah mereka ialah 70,000 "
jawab Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi,
"Apakah yang menjadikan malaikat menutupi matahari?"
Kemudian Malaikat Jibril menjelaskan,
"Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70,000 malaikat agar membacakan selawat kepada salah satu umatmu yang baru sahaja meninggal dunia"
"Siapakah dia, wahai Jibril?"
tanya Rasul SAW.
"Namanya Muawwiyah."

 

Rasulullah SAW melanjutkan lagi pertanyaan,
"Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah ini,... sehingga saat ia meninggal mendapatkan kemuliaan yang sangat luar biasa ini ?"
Malaikat Jibril menjawab,
"Ketahuilah Ya Rasulullah, sesungguhnya Muawwiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surah Al-Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan selalu membaca Surah Al-Ikhlas."

Malaikat Jibril melanjutkan bicaranya,
"Dari itu,... Allah SWT mengutus sebanyak 70,000 malaikat untuk membacakan selawat kepadanya pada hari ini.