Kisah ini bersumber dari hadith seperti di bawah ini.
Ketahuiah bahwa kita tidak mengetahui bila saatnya nyawa akan
berpisah dengan badan, Oleh sebab itu, perbanyakkanlah amal ibadah di dunia sebagai bekal di akhirat nanti.
Sebagai orang Islam yang beriman wajib untuk kita
mempercayai pada perkara ghaib, termasuk roh manusia setelah tercabut
dari badan,
"Kami keluar bersama Rasulullah SAW untuk mengurusi jenazah seorang
laki-laki dari kalangan sahabat Anshar. Kemudian kami sampai di kuburan
yang belum digali. Lalu Rasulullah SAW duduk dan kami pun duduk di
sekeliling beliau seakan-akan kepala kami dihinggapi burung."
Rasulullah SAW lalu bersabda,
"Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah SWT dari siksa kubur." (sebanyak dua kali atau tiga kali).
Kemudian beliau bersabda lagi,
"Sesungguhnya seorang hamba yang beriman jika terpisah dari dunia dan
menuju ke akhirat, niscaya dia didatangi malaikat dari langit yang
wajahnya putih bagaikan mentari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian
dari surga, lalu duduk di dekatnya. Selanjutnya datanglah malaikat maut
dan duduk di samping kepalanya. Malaikat maut itu berkata,
"Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah SWT dan ridha-Nya."
Kemudian nyawanya pun keluar dan mengalir sebagaimana mengalirnya
titisan air dari wadahnya. Ketika malaikat mengambil nyawanya, maka dia
tidak membiarkan nyawa tersebut berada di tangannya sekejap mata pun,
melainkan mereka meletakkannya di dalam kafan, dan dari nyawa tersebut muncul keharuman bagaikan minyak kasturi
terharum yang ada di muka bumi."
Nabi SAW melanjutkan kisahnya,
"Kemudian mereka membawa nyawa tersebut naik. Mereka tidak melewati
sekelompok malaikat melainkan mereka berkata, ‘Roh siapakah yang wangi
ini ?’ Mereka menjawab, "Ruh Fulan bin Fulan"
Sehingga para malaikat yang membawa nyawa tersebut sampai di langit
dunia, lalu mereka meminta agar dibukakan pintu bagi nyawa tersebut. Kemudian
dibukakan pintu untuknya. Selanjutnya malaikat Muqarrabun dari
masing-masing langit mengantarkannya sampai ke langit berikutnya
sehingga sampai ke langit ketujuh. Lantas Allah SWT berfirman,
"Tuliskan buku catatan amal hambaku ini di Illiyyin dan kembalikan dia
ke bumi, ke tanah sebagaimana dahulu Aku menciptakan mereka dari tanah,
dan dari sana lah Aku akan mengeluarkan mereka pada waktu yang lain."
Rasulullah SAW kemudian melanjutkan kisahnya,
"Selanjutnya ruhnya dikembalikan pada jasadnya, lalu dia didatangi dua
malaikat, lalu keduanya mendudukkannya dan bertanya kepadanya,
"Siapa Rabbmu?" Dia menjawab, "Rabbku adalah Allah SWT."
Keduanya bertanya lagi, "Apa agamamu?" Dia menjawab, "Agamaku Islam."
Keduanya melanjutkan, "Siapakah lelaki yang diutus untuk kalian ini?" Dia menjawab, "Dia adalah Rasulullah SAW."
Keduanya bertanya lagi, "Apa yang menyebabkanmu mengetahuinya?" Dia menjawab, "Saya membaca
kitab Allah, lalu saya beriman kepadanya dan membenarkannya."
Lantas di langit ada yang mengumandangkan, "Hambaku benar. Hamparkanlah
untuknya permadani dari surga, berilah dia pakaian dari surga dan
bukakan untuknya pintu ke arah surga, lalu didatangkan padanya angin dan
semerbak keharuman surga."
Kemudian kuburnya dilapangkan seluas mata memandang, selanjutnya dia
didatangi sesosok yang tampan wajahnya, indah pakaiannya, dan harum
baunya.
Ia berkata, "Bergembiralah engkau dengan sesuatu yang membuatmu gembira. Ini adalah hari yang telah dijanjikan untukmu."
Lantas dia bertanya kepadanya, "Kamu ini siapa ?
Dia menjawab, "Saya adalah amal kebajikanmu."
Lalu dia berkata, "Ya
Rabbi... Datangkanlah hari kiamat sehingga saya dapat kembali pada
keluargaku dan hartaku."
Rasulullah SAW kemudian melanjutkan lagi kisahnya,
"Sesungguhnya hamba yang kafir apabila terpisah dari dunia dan menuju
akhirat, maka turun kepadanya malaikat dari langit dengan wajah hitam.
Mereka membawa pakaian yang kasar, lalu mereka duduk di dekatnya.
Selanjutnya malaikat maut datang hingga duduk di samping kepalanya, lalu
dia berkata, ‘Wahai jiwa yang buruk! Keluarlah menuju murka dan
kemarahan Allah SWT."
Lalu jiwanya terpisah-pisah di dalam jasadnya.
Selanjutnya malaikat mencabut rohnya sebagaimana mencabut besi yang digunakan membakar daging dari bulu domba yang basah.
Kemudian malaikat meletakkannya pada pakaian yang kasar itu. Dan dari
nyawa tersebut keluar bau bagaikan bau bangkai paling busuk yang ada di
muka bumi. Lalu mereka membawa nyawa tersebut naik.
Mereka tidak melewati sekelompok malaikat melainkan mereka berkata, " Roh
siapakah yang busuk ini ?" Mereka menjawab, " Roh Fulan bin Fulan,"
Lalu dimintakan agar dibukakan pintu untuk nyawa tersebut, tetapi tidak dibukakan pintu untuknya.
Selanjutnya Rasulullah SAW membaca ayat berikut:
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا
وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلا
يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ
وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi
mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga,
hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi
pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan."
(QS. Al-A’raf: 40)
Kemudian Allah berfirman, "Tulislah buku catatan amalnya di dalam Sijjin
di bumi yang paling rendah. Maka, rohnya dilemparkan begitu saja,
kemudian Allah berfirman,
حُنَفَاءَ لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ
بِهِ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ
فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
"Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia
seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau
diterbangkan angin ke tempat yang jauh."
(QS. Al-Hajja: 31)
Selanjutnya, roh nya dikembalikan pada jasadnya, lalu dia didatangi dua malaikat.
Lalu keduanya bertanya kepadanya, "Siapa Rabbmu?" Dia menjawab, "Aduh, aduh...! Saya tidak tahu."
Lantas keduanya bertanya lagi, "Apa agamamu?" Dia menjawab, "Aduh, aduh...! Saya tidak tahu."
Keduanya melanjutkan, "Siapakah lelaki yang diutus untuk kalian ini?" Dia menjawab, "Aduh, aduh...! Saya tidak tahu."
Kemudian di langit ada yang mengumandangkan, "Dia dusta. Hamparkanlah
untuknya tempat tidur dari neraka dan bukakan untuknya pintu ke arah
neraka, lalu didatangkan padanya panas neraka dan angin panas neraka.
Kemudian kuburnya disempitkan sehingga tulang rusuknya menjadi
bersilangan. Selanjutnya dia didatangi sesosok yang ngeri wajahnya, hodoh pakaiannya, dan berbau busuk.
Dia berkata, "Bergembiralah engkau dengan sesuatu yang menyusahkanmu. Ini adalah harimu yang telah diancamkan untukmu."
Lantas dia bertanya "Kamu ini siapa ?
Dia menjawab, "Saya adalah amal burukmu." Lalu dia berkata, "Ya Rabbi...! Jangan datangkan hari kiamat...!"
(HR. Al-Baihaqi dengan sanad shahih)